Lhoksukon - mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh Kelompok 137 bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Dayah Aron, Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara tingkagkan ketahanan pangan melalui program P2L (Pekarangan Pangan Lestari).
Kegiatan yang berlangsung di area perkebunan Desa tersebut dilaksanakan dengan berbagai aktivitas, seperti pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, hingga strategi pemasaran hasil panen.
Kegiatan tersebut merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas masyarakat lokal, khususnya kaum perempuan dalam mengelola sumber daya agar lebih efisien.
Selain itu, melalui pendampingan dari Sudirman yang merupakan penyuluh pertanian setempat, para anggota KWT juga diajak berdiskusi mengenai praktik pertanian berkelanjutan yang mampu menjaga keseimbangan ekologi sekaligus meningkatkan hasil panen.
Ketua Kelompok 137, Muhammad Zaihabi, mengatakan bahwa penguatan ketahanan pangan adalah salah satu tujuan utama program mereka. “Ketahanan pangan tidak hanya tentang memastikan ketersediaan bahan makanan, tetapi juga bagaimana masyarakat mampu memproduksi sendiri kebutuhan mereka secara mandiri dan berkelanjutan. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi Desa lain,” ujar Zai.
Sementara itu Ketua KWT Aron Jaya Sri Misdawati mengungkapkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN membawa dampak positif bagi kelompoknya. “Adik-adik mahasiswa memberikan semangat baru bagi kami untuk terus mengembangkan budidaya tanaman. Kehadiran adik-adik mahasiswa sangat membantu kami, dalam melakukan kegiatan menanam sayur, mencangkul hingga membuat bedengan untuk penanaman, kerjasama ini tidak hanya meringgankan beban kami tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat,” ungkap Sri.
Salah satu topik penting yang dibahas dalam kegiatan ini adalah diversifikasi tanaman, yaitu menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal yang sesuai dengan kondisi lahan lokal. Diversifikasi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang lebih variatif sekaligus mengurangi risiko kegagalan panen.
Sementara itu penyuluh pertanian Kecamatan Syamtalira Aron, Sudirman juga mengatakan bahwa keterlibatan mahasiswa memberikan perspektif baru kepada para anggota KWT. “Kami didorong untuk tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga bagaimana memasarkan hasil panen dengan lebih luas. Ini penting untuk meningkatkan pendapatan dan memastikan pangan yang berkualitas tetap terjangkau bagi masyarakat Desa,” jelasnya.(adv)