Aceh Utara – Seribu hari pertama kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan sampai anak berusia dua tahun.Pada periode emas, pertumbuhan otak yang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna, kekurangan gizi pada periode emas tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya hal ini disampaikan Pj Bupati Aceh Utara Dr. Mahyuzar, M.Si, melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB), Fuad Mukhtar, SSos, MSM.
Fuad Muktar mengatakan Langkah pengasuhan tersebut sudah menjadi langkah pencegahan terjadinya stunting pada anak dan untuk memenuhi kebutuhan gizi tambahan berikan nutrisi dan vitamin yang cukup pada si Kecil dengan mengunjungi teman baikmu dan temukan berbagai produk kesehatan untuk si Kecil.
Periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) ini, yang dimulai sejak awal konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, merupakan fondasi kritis bagi perkembangan manusia di masa depan. Pada masa ini, terjadi proses perkembangan otak, pertumbuhan badan, serta pembentukan sistem metabolisme dan kekebalan tubuh.
Untuk itu, pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Asupan nutrisi yang baik sangat dianjurkan untuk ibu hamil selama periode ini, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan janin, tetapi juga untuk kesehatan ibu dan anak.
“Salah satu strategi penting dalam percepatan perbaikan gizi pada 1000 HPK adalah Strategi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Strategi ini bertujuan untuk mencapai kondisi gizi dan kesehatan yang baik pada ibu, bayi, dan anak sejak usia dini,” ujarnya.
Upaya penanggulangan stunting pada periode 1000 hari pertama kehidupan juga melibatkan stimulasi pengasuhan dan pendidikan berkelanjutan. Sasarannya termasuk para ibu hamil, keluarga dengan anak usia 0-59 bulan, serta berbagai pihak seperti bidan, penyuluh KB (PLKB), tim penggerak PKK, kader kelompok bina keluarga balita, dan kader posyandu.
“Dengan pengetahuan dan praktik pengasuhan yang tepat, kita berharap masyarakat dapat secara efektif mencegah masalah stunting dan memberikan fondasi yang kokoh bagi generasi masa depan di Kabupaten Aceh Utara,” cetus Fuad.
Lanjutnya, pencegahan stunting pada 1000 hari pertama kehidupan tidak hanya menjadi tanggung jawab individu saja, tetapi juga memerlukan peran aktif dari masyarakat dan berbagai pihak terkait.
“Masyarakat perlu diberikan pengetahuan yang memadai tentang pentingnya pola pengasuhan yang baik sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Karenanya, program edukasi dan penyuluhan terus diselenggarakan secara teratur untuk menyebarkan informasi tentang gizi seimbang dan pola pengasuhan yang optimal.”
Selain itu, keluarga juga memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak. Dukungan emosional, akses terhadap makanan bergizi, dan praktik pengasuhan yang tepat dari anggota keluarga sangat penting untuk mencegah stunting.
Peran Tenaga Kesehatan, seperti Bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya memegang peran penting dalam memberikan informasi dan layanan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga dengan bayi dan balita. Mereka harus dilengkapi dengan pengetahuan yang cukup tentang gizi dan pola pengasuhan yang ideal untuk memberikan bimbingan yang efektif kepada masyarakat.
Komunitas lokal, termasuk kader posyandu, kader kelompok bina keluarga balita, dan tim penggerak PKK, dapat berperan dalam menyebarkan informasi, memfasilitasi program-program kesehatan, dan memberikan dukungan kepada keluarga dalam menerapkan praktik gizi dan pengasuhan yang baik.
“Dalam hal ini, Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan berbagai unsur dan terus berupaya mengembangkan kebijakan dan program-program kesehatan yang mendukung pencegahan stunting, termasuk program pemantauan gizi, distribusi suplemen gizi, dan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas,” tutup Kadis DPM-PPKB. [ADV]