"Tiga kecamatan lagi yang belum di salurkan, yaitu kecamatan ulim, jangka Buya dan bandar dua, saat ini sedang diusahakan akan di salurkan di bulan puasa ini," sebut Ishak Ketua Forum Keuchik Pidie Jaya, Pada Rabu (13/04/2022).
Selain itu kata Ishak, bahwa lambat nya penyaluran kitab ini di karenakan adanya kesalahan di saat di lakukan pengadaan saat itu.
"Satu desa satu kardus kitab, jadi ada kesalahan, entah di mana, katanya di pengadaan, itu sebabnya karena telat sampai kitab begitu alasan mereka, pengadaan di lakukan tahun 2021 lalu dengan perdesa Rp.5 jutaan, maka di Pidie jaya ada 222 desa semuanya," Terang Ishak.
Menurut Ishak, bahwa pengadaan kitab di tahun 2021 yang di bagikan tahun 2022 ini di lakukan secara kolektif atas nama AR- APBG tahun 2021 lalu.
"Pengadaan memang secara kolektif atas nama AR- APBG, jadi kami terima sudah di plot di kantor, kami sesuai dengan anjuran, lima juta ya kita stor lima juta, cuma barang nya sudah ada, sudah sesuai dengan itu, cuma tiga kecamatan yang belum sampai, karena ada kesalahan kata mereka, sedangkan yang lain sudah di salurkan," tegas Ishak
Kendati, informasi di terima kabarsatu.info dari salah satu Keuchik di Pidie Jaya bahwa penyaluran kitab dari pengadaan dana desa tahun 2021 perdesa nya di plot Rp.5 jutaan, dengan jumlah desa 222 di Kabupaten Pidie Jaya, kitab yang di terima mereka hanya 57 unik kitab saja di tahun 2022 ini.
Namun apabila di kalkulasikan dari 222 desa yang ada di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh dengan jumlah dana perdesa nya mencapai Rp.5 jutaan, maka bisa perkirakan untuk pengadaan kitab di tahun 2021 lalu di duga mencapai angka Rp.1,1 M lebih, kendati, anehnya kitab tiba di tahun 2022. (***).