IDI - Seratusan tenaga kesehatan berstatus kontrak protes terhadap pemotongan upah oleh manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zubir Mahmud, Aceh Timur, Selasa (15/2/2022) pagi. Bahkan kabarnya para Nakes mangancam mogok kerja bila upah tetap dipangkas.
Para Nakes terdiri dari perawat, bidan dan tenaga kontrak lain mengaku tersisa gaji akan dipotong sehingga hanya tersisa Rp 500 ribu per bulan. Sebelumnya, untuk tenaga kontrak S1 sekitar gaji Rp 1,1 juta per bulan, untuk D3 Rp 700 ribu.
Namun, setelah dilakukan pemotongan disama ratakan menjadi Rp. 500 ribu per bulan. "Kami protes kenapa gaji kami yang kontrak ini dipotong, sementara yang lain tidak. Yang kami terima perbulan hanya 500 ribu, sedangkan sebelumnya ada yang 1 juta dan diatas 500 ribu,” ujar salah seorang Nakes .
Para Nakes yang sebelumnya berada di ruang lobi akhirnya melakukan pertemuan dengan Direktur rumah sakit dr.Edi Gunawan di ruang pertemuan lantai dua. Pertemuan itu juga disaksikan sejumlah anggota kepolisian.
Setelah melalui perbincangan alot antara dua belah pihak akhirnya Nakes membubarkan diri dan kembali bekerja.
Direktur RSUD. Zubir Mahmud, dr.Edi Gunawan Mars kepada wartawan menyatakan, pihak manajemen telah menempuh segala upaya penyelesaian masalah tersebut, sebagaimana yang diharapkan Nakes.
Kebijakan terpaksa diambil karena kendala anggaran. "Kita memang ada kendala anggaran, mereka mau tetap digaji atau dirumahkan, tapi kan kasihan kalau mereka dirumahkan, jadi sebenarnya kita sudah carikan berbagai solusi terbaik buat mereka, tadi mereka juga sudah dengar sendiri," kata dr Edi.
Namun Edi menjelaskan, bahwa aksi yang digelar karyawan hari ini bukan aksi mogok kerja, melainkan upaya mendapat penjelasan dari manajemen soal upah.
Sumber : Anteroaceh.com