Kegiatan ini diketahui sebagai diskusi untuk bertukar masukan untuk membenahi problema yang terjadi di Indonesia dan diharapkan mampu memberikan solusi kepada seluruh stakeholder dalam membangun Indonesia.
Penulis Buku asal Aceh, Sulthan Alfaraby yang merupakan salah satu Pemateri, mengucapkan apresiasi terhadap HMI Faperta USU atas diselenggarakan diskusi tersebut.
"Apresiasi saya terhadap HMI Faperta USU dan rekanan, dan semoga diskusi ini bisa berkelanjutan demi memberikan kontribusi dan masukan terhadap Indonesia melalui kajian-kajian inspiratif", ujarnya, Rabu (06/10/2021).
Alfaraby mengatakan, generasi muda pada hari ini harus peduli dengan masalah sosial di Indonesia. Yang dimana pemuda harus menjadi agent of educationer dalam berinteraksi di tengah-tengah masyarakat.
"Sudah sepatutnya anak muda menjadi agent of educationer terhadap masyarakat dan jangan sibuk bermain chip atau judi online. Kalau generasi hari ini hancur, maka ditakutkan masa depan Indonesia juga tidak akan baik-baik saja di tangan para pemuda", jelasnya.
Dia juga mengakui bahwa proses perjalanan sejarah banyak meninggalkan bekas kelam. Alfaraby menyarankan agar pemuda harus banyak belajar dari kejadian masa lalu untuk menjadi pembelajaran dalam menata masa depan agar Indonesia lebih baik.
"Proses perjalanan sejarah banyak meninggalkan hal-hal yang kelam. Mari kita belajar dari itu namun jangan berputar-putar dalam masa lalu. Jadikan itu sebagai refleksi pembelajaran agar kita fokus menata masa depan Indonesia yang lebih baik", ajaknya. (Rilis)