PIDIE JAYA - Kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pidie Jaya di duga akan di beku kan sementara waktu di duga akibat bertentangan dengan peraturan baru tidak perbolehkan lagi dengan status ijazah D2.
" Mau tidak mau ya harus di beku kan, ini lagi kita selesaikan dulu gelombang terakhir yaitu angkatan ke lima, setelah itu nanti kita tunggu perintah dari pimpinan untuk kelanjutan kampus ini," sebut drh.Muzzakir Ismail,Msi, sebagai Koordinator AKN Pendidikan di luar Kampus berdomisili Pidie Jaya, Pada Senin 25 Oktober 2021.
Menurut dia, sebelumnya kampus AKN ini berada di bawah kementerian risek dan teknologi (Dikti) namun kini sudah beralih ke kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) maka perlu menunggu perintah selanjutnya dari pimpinan setempat.
"Saat ini kita tidak lagi di bawah kementerian risek dan teknologi (Dikti), sebab kini sudah beralih Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan peraturan baru," jelasnya.
Seperti di ketahui bahwa Akademi Komunitas Negeri Pidie Jaya ini di resmikan pada tahun 2015 lalu olaleh di rektur politeknik pertanian negeri paya kumbu, Padang, Sumatera Barat, sebagai induk binaan.
Kendati di tahun 2021 ini AKN tak lagi menerima mahasiswa baru di karenakan dengan peraturan baru dan juga ke terbatasan anggaran yang di milik daerah saat ini.
"Kita Selama ini sudah melakukan kegiatan selama empat gelombang angkatan mahasiswa dengan mengunakan sarana menumpang di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ulim, yang pertami terima kasih kepada semua pihak atas dukung moralnya dalam membangun sekolah vokasional selama ini, " ungkap Muzakkir.
Maka di tahun terakhirnya AKN akan menamatkan mahasiswa terkahir angkatan kelima untuk di wisudakan sejumlah 17 mahasiswa lulusnya.
"Ya,Kwalahannya selama ini di karenakan biaya operasional nya sangat minim yang di berikan yaitu hanya lima ratus juta rupiah pertahunnya, di sini semua ya dari gaji dosen yang sesuai jam mengajarnya dan listrik dan serta biaya operasional lainnya," tegas Muzzakir.
Selain itu, Muzzakir menyebutkan bahwa biaya yang di plot oleh pemkab untuk 500 juta itu dengan anggaran sangat minim, seharus nya pemkab mengalokasikan pertahunnya maksimal 700 juta rupiah untuk bisa operasional kampus ini lebih maksimal.
Dia berharap agar kedepan kampus bisa berjalan normal seperti umumnya pemerintah setempat harus menyediakan bangunan yang memadai, di karenakan aktivitas selama ini sangat menganggu aktivitas anak-anak sekolah di SMPN 1 Ulim.
"Dari 168 orang alumni mahasiswa lulusan dari AKN Pidie Jaya banyak sudah bekerja di bagian swasta maupun pegawai negeri (PNS)," cetuskannya. (Red).