JEMBER - Keluarga tak pernah menyangka makam Mbah Mina akan menjadi pusat perhatian karena jamur yang tumbuh di atasnya.
Ketua RW 02 Lingkungan Mojan, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember yang juga masih kerabat pemilik makam, Arik Surya Putranto mengaku awalnya jamur itu tumbuh seperti biasa.
"Sengaja saya biarkan. Tapi lama-kelamaan tambah besar. Hingga diameternya mencapai sekitar 60 cm dengan keliling sekitar 130 cm. Sedangkan tingginya sekitar 20 cm," ungkapnya, Kamis (26/7/2018).
Tak hanya itu, jamur itu tak membusuk atau mati meski telah berumur dua bulan. Bahkan terus tumbuh hingga saat ini diameternya mencapai sekitar 60 cm, sehingga mirip jamur raksasa.
Karena bentuknya yang melebar, jamur ini pun tampak seperti bunga raksasa bila dilihat dari atas.
Menurut pengakuan Arik, pemilik makam adalah Mbah Mina, yang tak lain nenek dari istrinya. Mbah Mina dimakamkan di area pemakaman keluarga dan makamnya pun terawat dengan baik.
"Mbah Mina ini merupakan nenek istri saya. Makam ini juga makam keluarga istri saya," tuturnya.
Mbah Mina disebut meninggal di usia 100 tahun pada tanggal 15 April 2017 karena sakit-sakitan.
Tak disangka, tumbuhnya jamur di makam Mbah Mina menarik perhatian warga. Warga Jember dan kota-kota di sekitarnya seperti Lumajang dan Bondowoso datang ke makam karena penasaran ingin melihat bentuk jamur yang kini viral di media sosial tersebut.
"Penasaran saja, jadi ingin tahu. Soalnya sudah ramai di media sosial," kata seorang warga asal Kecamatan Bangsalsari, Alfiah.
Pengunjung lain, Anton mengaku sengaja datang dari Bondowoso untuk melihat bentuk jamur yang dianggapnya unik itu. "Selain ukurannya yang tidak biasa, bentuk jamurnya juga unik, kayak bersusun dan bergelombang. Apalagi tumbuhnya di makam, jadi bikin penasaran," terangnya.
Banyak dari mereka yang mengabadikan jamur itu dengan kamera ponsel atau sekadar melihat sekalian berziarah ke makam Mbah Mina.
Cerita Jamur Raksasa Tumbuh di Atas Makam yang Kejutkan Warga Untuk melindungi makam, keluarga memasang pagar bambu di sekelilingnya. (Foto: Yakub Mulyono)
Arik mengungkapkan makam Mbah Mina mulai ramai dikunjungi warga sejak sepekan terakhir. Mereka pun datang sejak pagi hingga sore. Untuk mempertahankan kondisi makam, Arik akhirnya membuatkan pagar bambu di sekeliling makam.
Ia juga tak tahu siapa yang menyebarkan kabar tentang jamur tersebut. "Saya tidak tahu kok tiba-tiba menyebar lewat medsos. Mungkin karena itu akhirnya banyak yang berdatangan," ungkapnya.
Namun warga yang ingin melihat juga diperbolehkan mendekat ke makam. "Kalau mendoakan almarhun mbah Mina yang di makam itu ya nggak apa-apa, kami malah berterima kasih. Yang penting jangan sampai adanya jamur ini kemudian ada ritual-ritual yang mengarah kepada kesyirikan," pungkasnya.
Akan tetapi, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti perbuatan syirik, polisi akhirnya mencabut jamur yang tumbuh di atas makam tersebut, Kamis (26/7/2018) petang.
Polisi juga menggandeng ulama setempat untuk memberikan pemahaman terkait tindakan mereka. "Alhamdulillah masyarakat dan pihak keluarga akhirnya memahami. Bahkan pihak keluarga mempersilakan polisi untuk mencabutnya," kata Kapolsek Patrang AKP Mahrobi Hasan.
Menurut Mahrobi, jamur tersebut adalah jamur kayu biasa, sebab ketika dicabut, akar jamur menempel di serpihan kayu yang tertanam dalam tanah.
"Jadi di dalam tanah itu ada kayunya. Karena kena air akhirnya kayunya membusuk dan tumbuhlah jamur. Tadi waktu jamurnya kita cabut terlihat sekali serpihan kayunya," terang Mahrobi.
Sejak semalam, jamur itu pun diamankan di Mapolsek Patrang. "Jangan sampai jamur ini kemudian membawa masyarakat ke kemusyrikan. Maka dari itu, salah satu upaya kita yakni mencabut jamur tersebut," tegasnya.
Sumber: Detik
Ditumbuhi Jamur Raksasa, Makam Mbah Mina jadi Pusat Perhatian Warga
Kabar Satu
Jumat, 27 Juli 2018 - 08.33 WIB
KABARSATU.INFO NEWSLETTER
KOMENTAR