ACEH UTARA - Majelis Pengkajian Tauhid dan Tasauf (MPTT) Aceh Utara - Lhokseumawe menyesalkan pernyataan anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh H. Abdullah Rasyid yang mengatakan MPTT meresahkan ummat Islam karena dalam ajarannya memposisikan Nabi Muhammad SAW dan Nabi Adam AS dengan Allah SWT.
Pernyataan anggota MPU Aceh Abdullah Rasyid tersebut disampaikan di salah satu koran harian lokal terbitan Medan, Sumatera Utara, Selasa 22 Agustus 2017.
"Kami sangat menyesalkan sikap Abdullah Rasyid yang telah memvonis sepihak ajaran kami sesat tanpa terlebih dulu mengklarifikasi dengan pihak kami," tegas Ketua MPTT Aceh Utara, Tgk Tarmizi Yakob, kepada KabarSATU.info, Kamis 24 Agustus 2017.
Lebih lanjut ia menjelaskan, harusnya mereka bertanya terlebih dahulu dengan pihak MPTT terkait kajian yang diajarkan lembaganya kepada ummat, bukan malah langsung memvonis sesat. Sebab, MPTT ini adalah pengajaran yang membawa ummat kepada makrifat seperti apa yang diketahui dalam kitab Masailal Mubtadi bahwa "Awwaluddin Makrifatullah" yang artinya awal agama, adalah mengenal Allah.
"Kalau mengingat Allah itu dianggap sesat, lantas bagaimana cara kita bertauhid kepada Allah," Tgk Tarmizi menegaskan.
Maka dari itu, MPTT Aceh Utara dan Lhokseumawe mendesak Abdullah Rasyid mempertanggungjawabkan atas pernyataannya yang dinilai telah memecah belah ummat Islam di Aceh.
Dengan demikian, MPTT meminta dengan tegas Abdullah Rasyid jangan menggiring para teungku atau ulama Aceh untuk ke ranah pribadi yang justru dapat merugikan ummat seluruhnya. Kalau pun tidak mengerti, MPTT siap memberikan pengertian tentang tauhid dan tasawuf yang dikembangkan oleh Abuya Amran Wali Al Halidi.
"Karena ini sensitif sekali menyangkut nama baik Abuya Amran Wali Al Halidi sosok ulama besar dunia," tutupnya. [SA]